Senin, 05 Oktober 2015
SEMANGAT
By Hilma Qoniana P at 17.22
No comments
Semangat,,satu kata yang sering aku dapatkan dan terkadang aku juga mengatakannya. Terkadang emang butuh kata itu buat ningkatin mood atau mungkin ningkatin semangat itu sendiri. Satu kata sepele tapi bisa berarti disaat-saat tertentu, apalagi untuk saat ini. Saat dimana banyak temen-temen seangkatan yang udah melewati masa-masa perjuangan. Perjuangan memilih masalah yang bakal dikaji, perjuangan cari perijinan, perjuangan menghadapi orang-orang penting, perjuangan ngadepin berbagai masalah (ntah itu dioper sana sini buat nyari data kek, analasisnya sulit kek, data ga sinkron kek dll) dan yang terakhir ... perjuangan mempertahankan statement dihadapan dosen. Sedih emang rasanya,,ga bisa pake toga bareng temen-temen seangkatan :') Seketika itu dunia terasa tak adil bagi ku, kenapa ini terjadi pada ku? kenapa aku tak seberuntung mereka? kenapa...kenapa.....
Rasanya hidup ini kacau, merasa telah mengecawakan kedua orang tua ku untuk dapat lulus tahun ini, merasa hidup ku tak seberuntung mereka.
Berusaha tegar, berusaha melihat sisi positif dari semua ini, berusaha mengambil pelajaran dari semua ini. Allah telah merencanakan sesuatu yang indah buat ku, sebagai seorang hamba cukup hanya berusaha dan berusaha, soal hasil Allah yang nentuin, ingat Allah tak akan memberi cobaan melebihi kapasitas hambaNya, Allah maha mendengar, maha mengetahui apa masalah ku sekarang, ini bukti Allah masih sayang hambaNya, biar selalu ingat, selalu dekat dan selalu minta padaNya. Mengadu saja padaNya, minta aja terus sama Allah. Anggap aja ini salah satu jalan untuk lebih banyak belajar. Belajar memahami teori yang dibahas dan mungkin harus lebih banyak belajar pengetahuan alam yang lebih mendalam, belajar lebih peka dengan kondisi lingkungan yang ada disekitar. Sulit memang rasanya, mewujudkan chamistry ku dengan dosbing. Aku yang sering berpikiran simpel, yang cenderung mengikuti bagaimana orang lain berpendapat, yang ga saklek sama teori,, dipertemukan dengan dosbing yang cenderung lebih saklek dengan teori, detailnya teori yang diinginkan dosbing, kerasnya sikap beliau terhadap penerapan teori dengan cara analisis dan cara pembahasan ku,, Tapi apa salahnya mencoba. Anggap aja Allah sedang memberi tahu aku, bahwa ga selamanya aku harus berpikiran seperti itu, anggap aja ini emang pendidikan karakter yang dikasih pak dosbing, biar tahan banting, biar kuat mentalnya sebelum bener-bener terjun ke lapangan. Intinya La tahzan innallaha ma'ana (jangan sedih karena Allah bersama kita)
0 komentar:
Posting Komentar