Permasalahan Perumahan dan Permukiman yang Ada Di Indonesia
1. Permasalahan kuatitatif --> jumlah rumah yang tersedia tidak sesuai dengan permintaan (backlog)
2. Masalah keterjangkauan (affordibility) --> tersedianya perumahan dan permukiman yang disediakan oleh developer cenderung tidak dapat dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
3. Slums area sebagai solusi --> hal ini sebagai dampak dari tidak terjangkaunya harga rumah yang dibangun oleh para developer. Slums area tidak selalu dipandang sebagai suatu masalah, namun juga terkadang bisa menjadi solusi terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
4. Ironi rumah kosong dan lahan terlantar (idle land) --> disatu sisi ada penduduk yang tak mampu menjangkau perumahan dan permukiman yang ada namun disisi lain terdapat rumah kosong dan lahan terlantar. Hal ini dikarenakan ada beberapa orang yang memiliki uang berlebih yang mereka gunakan untuk medapatkan rumah dan lahan kosong tersebut sebagai investasi mereka, yang terkadang rumah dan lahan yang kosong tersebut dibiarkan begitu saja.
Kasus:
Terdapat konflik di kota - kota besar, misalnya di Jakarta. Slums area yang ada di sana hendak digusur yang kemudian akan digantikan oleh rumah susun (rusun). Satu pihak mengatakan kalo itu termasuk salah satu pelanggaran HAM. Perlu kaji lagi bahwa pihak yang mengatakan pelanggaran HAM tersebut bisa jadi ia termasuk oknum - oknum yang ingin meng-okupansi/ manjarah lahan yang ada untuk kepentingan dia sendiri.
intinya permasalahan terkait perumahan dan permukiman ini perlu beberapa pengkajian yang melibatkan berbagai stakeholder. Selain itu perlunya peraturan yang tegas terhadap perijinan pendirian bangunan dan pemilikan lahan, sehingga orang tidak seenaknya bisa memiliki rumah dan lahan yang ada, yang seharusnya bisa digunakan untuk kepentingan yang lain yang lebih bermanfaat dan digunakan oleh orang - orang yang benar - benar membutuhkannya.
sumber : rangkuman kuliah perumahan dan permukiman 12 Mei 2014
Minggu, 11 Mei 2014
ini kata ku,,apa katamu?
By Hilma Qoniana P at 07.55
No comments
Pernahkah kau berpikir kau akan ada di lingkungan yang beberapa orang tidak menyukainya?
Ntah lah bagaimana kau menjalaninya
Berawal dari coba - coba, merasa kasihan, merasa tak enak pada yang lainnya hingga akhirnya hampir sepenuh hati kau merasa bersalah jika tidak melakukannya.
Terkadang kau menikmatainya
Kau merasa aneh dan merasa ada yang beda dari mereka
Terkadang kau merasa diperhatikan, terkadang kau merasa terhibur atas perilaku - perilaku yang mereka lakukan
Salahkah jika semua ini dilakukan layaknya air yang mengalir begitu saja?yang mengalir dari atas ke bawah layaknya air terjun?atau yang lainnya gitu...
Dunia nyata memang tak selalu seindah drama korea, sinetron atau cerita - cerita khayal yang isinya kebanyakan berupa kebahagiaan
Tapi kalo kamu menikmatinya, kalo kamu mensyukurinya, kalo kamu jalani dan jika kamu hayati,,percaya deh kamu akan membentuk cerita sendiri yang tak kalah asik seperti cerita - cerita khayal yang sering disuguhkan media ;)
Sabtu, 10 Mei 2014
Sesuatu
By Hilma Qoniana P at 08.58
No comments
*seseorang punya sesuatu yang bisa ditunjukkan ke orang lain, sehingga mereka punya daya tarik tersendiri
*Allah menciptakan makhlukNya dengan berbagai kekurangan dan kelebihan
*Orang lain bisa menunjukkan kelebihannya meski mereka punya kekurangan
*Sebagai sesama makhluk ciptaan Allah seharusnya kamu juga bisa melakukan hal itu
*yang jadi pertanyaannya sekarang KAPAN KAMU EKSIS?KAPAN KAMU BISA KAYAK MEREKA?
JALAN - JALAN
By Hilma Qoniana P at 08.34
No comments
GOSIP
By Hilma Qoniana P at 08.20
No comments
kenapa musti ada permusuhan?dibelakang mereka berbicara tentang orang yang ga mereka suka, didepan orangnya mereka bermuka manis seakan - akan tidak terjadi sesuatu. padahal udah jelas dalam alqur'an (maaf lupa surat apa dan ayat berapa) yang intinya itu ga boleh sesama muslim saling bermusuhan.
Hanya bisa menyimak ketika mereka sedang datang ke kamar ku. Cukup terganggu memang rasanya ketika mereka datang. Aku tak terbiasa ketika aku sedang fokus mengerjakan sesuatu lalu diganggu dengan kegiatan yang menurutku tidak berguna. Maunya sih menegakkan kebenaran (cie.. bahasanya) tapi aku tak tau gimana caranya.
Disatu sisi aku senang sekarang kamar ku menjadi salah satu tempat berkumpul disisi lain aku tak suka karena itu terjadi disaat yang tidak tepat. Kenapa mereka memilih membicarakannya dibelakang?yah...apalagi kalo bukan karena menjaga perasaan..itulah yang menjadi alasan mereka tuk memilih menggunjingkan orang yang tak mereka sukai. Gimana kalo mereka berada diposisi yang digunjingkan?menurut ku itu lebih sakit ketika kamu mengetahuinya diakhir cerita.
Prinsip ku sih kalo misalnya aku ga suka atau aku benci pada seseorang, aku berusaha baik didepannya. Selain itu aku berusaha membuang rasa benci ku padanya. Dan aku berharap suatu saat orang yang ga ku suka itu bisa menjadi baik kembali. Setidaknya aku berusaha berbuat baik, terserah, biar Allah yang membalasnya.