Selasa, 10 Desember 2013
dia
By Hilma Qoniana P at 17.27
No comments
Malam itu adalah kali pertama aku menangis yang orang lain mengetahuinya. Saat itu 'mr. J' seperti biasanya melakukan hal-hal yang tidak pada awktunya, dia menelepon ku. Untuk menghilangkan rasa suntuk, aku pun mengangkat telfonnya. Dan seperti biasa kami saling cerita satu sama lain. Saat itu aku bercerita bahwa aku sangat rindu pada ortu ku dan aku ingin pulang, namun aku belum bisa bertemu mereka. Ketika ia menanggapi cerita ku, tiba-tiba tetes air membasahi pipi ku. Karena menangis menjadikan suara ku berubah tak seperti biasanya, ia pun menanyakannya. "Kamu nangis?" karena malu tak ingin dianggap lemah, aku mengelak, hingga akhirnya aku tak mampu menyembunyikannya lagi dan aku pun mengakuinya.
terkadang aku berpikir, apa benar aku akan menikah dengannya??ntah lah, secara umum memang dia tak ada kurangnya. Namun, aku tak suka cara pandangnya terhadap sekolah. Dulu ia kuliah, namun ketika menginjak semester 3 dia droup out, ada masalah katanya. Aku slalu mempermasalahkan hal itu. Yang jelas aku tak ingin memiliki pasangan hidup yang berpendidikan lebih rendah dari aku. Semoga saja dia cepat sadar dan segera menyelesaikan pendidikannya.
Dia belum saja menyerah tuk mendapatkan hati ku (huek,kayanya jijik bgt deh). aku bimbang tuk memilihnya, ntah lah harus bagaimana. Mungkin kalo ada laki-laki lain yang mendekati ku yang lebih baik darinya, aku akan benar-benar meninggalkan dan melupakannya, namun sampai sekarang???
Jumat, 06 Desember 2013
6 Desember 2013
By Hilma Qoniana P at 09.17
No comments
hari ini berasa gado2,,campur aduk perasaan ku.
Mulai dari tadi pagi, buat mading annisa almadinah,,biasa j sih tapi seneng udah bisa nge-oordinasikan tmn2 buat bikin mading ^^ tapi persiapannya kurang mateng deh kayanya,ini karena beberapa alasan. keadaan kadept yang lagi ga bisa diandalkan lah salah satu penyebabnya.
Sore tadi, aku makan bareng mentee di mi padang di banjarsari. pertama kalinya aku nyobain makanan jenis ini juga. disela2 itu kami ngobrol ringan. Berhubung mereka itu maba (mahasiswa baru), yah paling seputar detik2 pengukuhan/pelantikan mereka gitu yang jadi pembicaraan. Aku berharap mereka menganggap ku ini sebagai kakak pementor yang baik, yang ga sembarangan membocorkan pembicaraan diantara kami, yang bisa diandalkan dalam segala hal. Seru, ga pengen berhenti ngomongin dari A-Z ga ada habisnya.
Malam ini, ada acara testimoni antara 2013 (maba) dengan 2011 (angkatan ku). Ntah apa yang buat aku seneng banget rasanya, ntah karena ketemu ehmm atau apa aku ga tau. Diacara testimoni itu ada sesi pembacaan surat cinta dan benci dari maba kpd angkatan ku selaku kakak pembimbing mereka. Lucu, geli aku mendengarnya. Puitis, lugu apalah itu sebutannya yang jelas mereka seakan2 ga sungkan2 dan ga malu mengutarakannya. Terbesit dipikiran ku, aku dapat ga ya?kayanya ga bakal dapat deh, siapa aku gitu?aku bukan panitia inti yang bakal mereka kenal, aku juga bukan orang yang tenar di depan mereka. Ah ya sudah lah ga penting juga. Aku duduk dideretan paling depan disebelah nanda selaku komting (kaya ketua angkatan gitu) cewe dan otomatis surat2 dari maba diberikan padanya dan nanda mempersilahkan anggotanya buat milihin buat dibaca didepan. Aku yang disebelahnya langsung menyambutnya, ku lihat ada surat yang amplopnya panjang yang bertuliskan to:ehm. Walaupun agak ada sedikit rasa jeulous tapi aku memberikannya padanya dengan senyum yang kupaksakan. Jeulous memang, tapi ya sudah lah ga penting juga. Sempat ku baca juga dan rasanya geli banget bacanya, setau ku yang menuliskannya dari maba yang berasal dari kuningan. Ku liat ekspersi ehmm ketika membacanya, cuma tersenyum :) tak berapa lama menit kemudian, dia memanggil ku seraya memberikan surat kepada ku. Ku baca itu surat buat aku? o.0 Setelah ku baca, sepertinya aku tau,,palingan juga dari salah satu adik mentee ku, keliatan banget kalo itu dari salah satu dari mereka. Setidaknya aku punya penggemar ^^
Pulang ke kos aku mendapati suatu hal yang agak ga mengenakkan hati, gimana ga?tetangga kamar ku juga pulang malam, sebelunya ia bertanya pada ku apakah aku ada di kos?yang intinya aku udah tau, ya dia pulang malam dan minta tolong dibukakan pintu. Waktu itu dia sms aku dengan posisi aku masih kumpul acara testimoni. Sebagai sesama anak kos (lebih tepatnya manusia) yang saling tolong menolong antara satu dengan yang lainnya ya setidaknya pulanng bareng gitu, masuk kos bareng gitu atau ga ntar bukain pintu buat aku gitu,,eh ternyata...ketika ku bls bahwa aku sedang tidak dikos dan aku menanyakan kapan dia pulang?ga dibls. Sekilas aku berpikir yang tidak2 terhadapnya, padahal jika aku mampu setiap dia butuh sesuatu slalu ku bantu, tapi aku tak mau pikiran itu muncul gitu aja, itu riya namanya, itu ga ikhlas namanya. Ntah lah aku mencoba tuk memaafkan sikap jeleknya itu. Semoga aja bisa,,amiin